Roti Buaya JKT - Lelaki buaya darat, sering kali disematkan kepada para pria hidung belang atau laki-laki yang menghianati dan menduakan pasangannya.
Padahal di habitat aslinya, buaya justru tergolong hewan monogami, yaitu hewan yang hanya memiliki satu pasangan dan setia kepada pasangannya.
Buaya jantan bisa dibilang sebagai hewan paling setia dan menyayangi pasangannya , bahkan bila sang betina mati, buaya jantan tak akan mencari betina lain dan mereka lebih memilih menghabiskan sisa hidupnya sendirian.
Hewan yang tergolong dalam jenis reptil ini juga dikenal sebagai hewan yang protektif, ketika sang betina sedang bertelur, buaya jantan akan siap menjaga telur dari berbagai predator pemangsa, bahkan jika harus mengorbankan nyawanya sendiri.
Buaya jantan juga biasanya akan meninggalkan anak dan pasangannya pada waktu tertentu, tidak selalu menghabiskan waktu bersama, namun jika saat musim kawin berikutnya telah tiba, buaya jantan hanya akan memilih betina yang sama.
Leluhur suku betawi sangat memahami konsep ini, dan menjadikan roti buaya sebagai lambang kesetiaan yang wajib dibawa di setiap acara pernikahan suku betawi sampai sekarang, biasanya ketika ada acara pernikahan suku betawi, keluarga mempelai wanita mensyaratkan kepada mempelai pria dari suku betawi atau suku manapun membawa roti buaya pada saat seserahan sebagai lambang kesetiaan mempelai pria kepada sang mempelai wanita yang akan dinikahkannya.